Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Masih Setia Menanti

Diperbarui: 10 Desember 2021   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Masih Setia Menanti

masih setia menanti kabar dari balik sunyi
sunyi yang menyimpan letupan debu bumi
abu panas meraksasa membumbung tinggi
yang ketika dijatuhkannya kembali
masih ada yang tak ada daya kaki
buat berlari selamatkan diri

sungguh ngeri amat pilu sekali
lantas mau apa selain menanti
pertolongan untuk lambaian
tangan-tangan lunglai
bila bukan dari yang
kuasa memberi
dan memiliki

(karena musibahnya
datangi mereka tiba-tiba

mereka menyangka
kejadiannya biasa

sehingga tak cepat
menghindari
tatkala
tibanya

kita
harus memaklumi
dan
tak menyalahkan
mereka)

(masih setia menanti, 2021)

Puisi yang berisi saran agar selalu setia menanti solusi dengan sikap positip dan sabar. Tidak menyalahkan orang-orang yang terkena musibah. Apapun isi kabar beritanya, agar selalu mendoakan yang terbaik untuk mereka, atau memberi bantuan, dan menghindari saling menyalahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline