Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Micro Puisi: Epitaf di Makam Cahaya

Diperbarui: 7 Desember 2021   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Micro Puisi: Epitaf di Makam Cahaya

cahaya yang ini sungguh sulit ditangkap
sungguh sulit masuk ke dalam perangkap
sumbernya berpindah pindah tidak tetap
tapi sekali ia menetap tak mudah lenyap

cahaya ini kini sembunyi di pekuburan tua
menandai di nisan-nisan purba moyang kita
dengan epitafnya yang nyala tak kasat mata
dengan huruf-hurufnya yang tak mudah dieja

epitaf di makam cahaya penanda hakekat dunia
yang membutuhkan cahaya di kegelapan semesta
dimana cahayanya telah dikuburkan sebegitu rupa
oleh laku dari kegelapan perilaku yang membabi buta

(epitaf di makam cahaya, 2021)

Puisi "Epitaf di Makam Cahaya", berisi tentang  perilaku manusia yang kadang tanpa sadar justru telah menguburkan sendiri cahaya penerang hatinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline