Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Di Empat Persegi Tanah

Diperbarui: 2 Desember 2021   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Di Empat Persegi Tanah

di empat persegi tanah di dalam tanah
di situ jazadku rebah
perlahan musnah
istirah

meninggalkan juga ditinggalkan dunia
mau tak mau dipaksa
minta ditunda
tak bisa

ketika
saatnya tiba
lantas mau bagaimana
dan sudah siapkah untuk menghadapinya

bekalnya
berbentuk apa
untuk dibawa ke sana
kalau bukan dari amalan baik kita

(di empat persegi tanah, 2021)

Puisi "Di Empat Persegi Tanah", berisi pesan pengingat untuk tidak lupa mempersiapkan bekal kebaikan yang akan kita bawa menghadap Sang Maha Kuasa.

Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:

Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline