Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(cermati saja) pilih kasihnya

Fibonacci Puisi: Atap Puisi

Diperbarui: 24 November 2021   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Atap Puisi

atap puisi harus mudah dibukai
terima ilham illahi
terangi hati
pribadi

atap puisi tidak boleh terhalangi
tabir rasa iri dengki
yang mengotori
nurani

puisi
yang menembusi
serupa cahaya ini
adalah inti dari niat baik suci

puisi
yang melalui
atap yang terbuka ini
akan membuka kelopak teratai hati

(atap puisi, 2021)

Puisi atap puisi bercerita tentang atap puisi yang membukakan diri terhadap curahan ilham illahi agar niat baik suci yang menjadi payung puisi.

Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris: 13, 8, 5, 3.
Bait ketiga, empat baris: 3, 5, 8, 13.
Bait keempat, empat baris: 3, 5, 8, 13.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline