Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Macro Puisi: Wasiat Puisi

Diperbarui: 21 November 2021   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Macro Puisi: Wasiat Puisi

dalam keluarga puisi hingga empat generasi berpuisi
wasiat puisi turun-temurun kudu dijagai dan dijalani
isi wasiatnya pun sungguh sangat sederhana sekali
karya puisi haruslah asli dari segenap isi batin murni
dan atau pengalaman diri yang memberi rasa damai
manfaatnya berjangka panjang sampai akhir generasi

dalam keluarga puisi hingga empat generasi berpuisi
wasiat puisi turun-temurun ini warisan sangat bernilai
penuntun niat baik berpuisi bagi garis keturunan kami
dan peta berbagi jalan terang berliterasi sesama insani
agar tidak ada lagi ujaran benci yang akan melukai hati
saat narasi mewujudkan untaian diksi dalam wajah puisi

(wasiat puisi, 2021)

Puisi tentang wasiat puisi yang dijadikan panduan penulisan puisi.
Panduan bagi keluarga puisi hingga empat generasi berpuisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline