Nano Puisi: Pikiran Mendahului Pengalaman
ini puisi bukan untuk menggurui atau menasihati
tapi ini sekadar berbagi dan tak harus dipercayai
bila sempat direnungi mungkin bermanfaat
bila tak sempat di lain saat semoga sempat
ini puisi tentang perbuatan pikiran
yang mendahului pengalaman
penyebabnya karena tak sabar diri
untuk menggali data dan informasi
utamanya data dan informasi
dari pengalaman diri sendiri
pikiran yang mendahului pengalaman
bisa jadi opini yang amat menyesatkan
pikiran yang mendahului pengalaman
haruslah setiap detik dikendalikan
pikiran yang terkendali akan mengikuti
langkah berhati-hati dari kesabaran hati
(pikiran yang mematuhi, 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H