Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Micro Puisi: Mata Mulut Telinga

Diperbarui: 20 September 2021   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Micro Puisi: Mata Mulut Telinga

sesungguhnya malu aku melihat kepada mata
yang ketika melihat sana sini disertai rasa iri
tatapannya punya bahasa tersendiri
tak jarang sangat melukai hati

sesungguhnya malu aku melihat kepada mulut
yang ketika bicara sering membuat takut
tapi ucapkan kata bijak berturut-turut
kedengaran sangat indah bikin salut

sesungguhnya malu aku melihat kepada telinga
yang ketika mendengarnya tak bisa bedakan nada
apakah sekadar nada suara  penghiburan semata
yang tak jelas tulus tidaknya, juga kepastiannya

(micro puisi, 2021)

Puisi tentang mata mulut telinga yang jika tak dikendalikan secara hati-hati sering tidak konsisten dan bisa membuat malu pada akhirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline