Fibonacci Puisi: Puisi yang Menangisi
Diperbarui: 8 September 2021 14:03
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Fibonacci Puisi: Puisi yang Menangisi
puisi
yang menangisi
usia yang tak kembali
tak bisa kembali seperti dulu lagi
(carilah di saat sepi, 2021)
Deret Fibonacci yang digunakan:
3
5
8
13