Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Beda Alam

Diperbarui: 2 September 2021   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Beda Alam

alam orang kaya dengan alam orang miskin beda
kemampuannya beda rasa inginnya beda
kepemilikannya beda seleranya beda
ukuran kewajarannya juga beda

hati-hati kalau ingin membandingkan keduanya
haruslah hati netral ditenangkan dulu saja
agar hasil perbandingannya bijaksana
tidak menyalahkan salah satunya

alam orang kaya jika diintip dari alam orang miskin
bisa jadi sebabkan mengelus dada gelengkan kepala
laukpauknya saja beraneka rupa, dunia digenggamnya
akhirnya muncul tuduhan  sombong dan sebagainya

alam orang miskin jika ditengok dari alam orang kaya
bisa jadi sebabkan mengelus dada gelengkan kepala
setiap harinya melulu sengsara, serba terbatas adanya
akhirnya muncul tuduhan pemalas dan sebagainya

(kurangi mengintip dan menengok, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline