Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Janganlah Dibuka-buka

Diperbarui: 21 Agustus 2021   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Janganlah Dibuka-buka

mengemasi rasa untuk ditempatkan yang semestinya
jangan terus-terusan ditempelkan ke diri capek nanti
kali-kali ditaruh saja di nun jauh di sana apakah bisa
masak setiap detiknya dikendalikan tanpa jeda henti

rasa yang datang silih berganti melengahkan diri
naik turunnya emosi bisa sebabkan salah persepsi
memendekkan sumbu aqali mudah tersuluti api

sudahlah kemasi saja ia serapat-rapatnya
janganlah dibuka-buka meski sedetik jua

diamkan saja ia disana mendiami diamnya
tak perlu menjemputnya di tempat beda

tunggulah hingga ia menetaskan dewasa
menampakkan rasa dan wajah aslinya

(sabar, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline