Macro Puisi: Sistem Manusia-manusia
kali ini kuingin mengutarakan tentang sistem manusia-manusia
dengan cara yang amat sangat sederhana, sungguh tak sukar dicerna
tak ada metafora di dalamnya, diksi biasa-biasa saja, narasi apa adanya
orang bilang anak esde pun dengan amat mudah bisa memahami isinya
minimal ada dua orang saja yang sedang omong-omongan entah apa
itu sudah bisa dikatakan sistem manusia-manusia yang paling sederhana
itu minimalnya, kalau maksimalnya tidak terbatas berapa jumlahnya
semakin banyak orang yang terlibat makin banyak kemungkinannya
omong-omongan itu hanya satu bentuk kejadian interaksinya
masih banyak bentuk lainnya, misalnya tendang-tendangan
dalam sepak bola, jotos-jotosan dalam olah raga tinju, hingga
contoh yang sangat lembut sifatnya, misal sayang menyayangi
kasih mengasihi, cinta mencintai dan seterusnya dan lain sebagainya
sedangkan niat dan tujuannya adalah bentuk pemicunya yang mendasari
laku perbuatan dari masing-masing orang yang terlibat di dalamnya
dalam sistem manusia-manusia ada yang pengelolaannya terpimpin admin
ada yang tak perlu dipimpin jalan sendiri sesuai spontanitas yang terjadi
dalam sistem manusia-manusia baik yang terpimpin admin atau pun
yang tanpa pemimpin ada satu hal yang sangat penting untuk kita dalami
yakni kepuasan berinteraksi yang njawani dalam arti
yang memanusiakan manusia
ini juga penting, khususnya bagi pemimpin semacam admin
pemimpin semacam admin kudu mengerti dan menguasai
tentang ilmu perilaku manusia yang berakhlak mulia
yang jauh dari kesewenang-wenangan karena sedang berkuasa
yang menganggap semakin sakral diri kalau semakin sembunyi
yang mengunci kebuntuan pintu-pintu jalur komunikasi
yang tak ada inisiatif untuk turun ke bawah
melihat nasibnya anak-buah
(smm, 2021)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI