Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Ini Bukan Puisi: Nikmatnya Berpikir Matematis

Diperbarui: 6 Agustus 2021   03:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

[Ini Bukan Puisi | Nikmatnya Berpikir Matematis]*

berpikir matematis tidaklah harus dengan angka-angka
juga tidaklah harus dengan rumus-rumus
yang memusingkan kepala

berpikir matematis dasarnya adalah logika yang justru
sangat sederhana, algoritmanya mudah dicerna
tidak bias atau pun bermakna ganda

ruang matematis adalah kemasuk-akalan kita
meski wujudnya tak kelihatan ada tapi
abstraksinya menjelma

untuk wujud yang jelas-jelas ada
semakin mudah menggambarkannya
semakin nikmat meresapi maknanya

berpikir matematis sungguh nikmat rasanya
asal kriterianya jelas, minimumkan sengketa

berpikir matematis sungguh besar hikmahnya
tidak berbelit-belit membuktikan kebenarannya
emosi lebih terkendali karena akal yang bicara

(bukan otot yang berbicara tapi akal, 2021)

*Ini Bukan Puisi,  
tentang nikmat dan hikmahnya berpikir matematis 
dalam berkomunikasi dan mencari solusi 
yang bisa meminimalkan sengketa 
karena akal yang bicara, 
bukan otot yang bicara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline