Macro Puisi: Mau Dipermaukan Begitu
Diperbarui: 5 Agustus 2021 01:19
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
[ Macro Puisi | Mau Dipermaukan Begitu ]
tentang ini sering tak disadari bisa sampai lama sekali
kaget setelah bencananya terjadi sebelumnya cuek diri
sekali dua kali sangat menikmati mengalirnya perasaan ini
akal sehat jarang dipakai karena memang butuhkan energi
kemalasan berpikir berlanjut menjadi zona nyamannya diri
mengikuti arus tanpa teliti diayun-ayun rasa semilir dikipasi
kemudian diturunkan bergenerasi-generasi hilangnya daulat mandiri
kepekaan akan tanda adanya masalah bagai alarm yang tak berfungsi
seandainya ini dibiarkan tetap begini, terus mau dipermaukan begitu
entah kapan lagi nanti mengejarnya ketertinggalan diri tak maju-maju
(maju, 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H