Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Micro Puisi: Almarhumah Puisi

Diperbarui: 9 Juli 2021   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Micro Puisi: Almarhumah Puisi

ini ada lagi mati menyusul pergi setelah mendiang almarhum puisi,
sekarang almarhumah puisi yang mati; duh, selekas itu ia mendahului

tak seperti kemarin ketika almarhum puisi mati, dia tak mau ditangisi
kalau ini almarhumah puisi lain lagi, isi wasiatnya sungguh aneh sekali
tepatnya kocak sekali; ia tak minta ditangisi, justru mintanya diketawai

alhasil sepanjang perjalanan ke makam, pengiringnya banyak sekali
wasiatnya dipenuhi diiringi canda gurau ketawa-ketiwi setengah mati
bahkan tak berhenti-henti sampai pengantarnya pada tak mau kembali

sementara gerombolan anak-anak yang tadi ikut mengiringi  juga
tak segera beranjak  pergi tapi mereka lanjutkan dengan bermain bola,
bolanya terbuat dari gulungan kertas puisi; sedangkan di gapura makamnya
baru dipasang spanduk besar bertuliskan:  "almarhumah puisi matinya kocak sekali, 
kita semua senang, setidaknya, kita semua telah berhemat airmata untuk hari ini".


(berhemat airmata, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline