Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang TIDAK KAPOK. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

Macro Puisi: Ketenagaan Nelangsa

Diperbarui: 9 Juli 2021   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Macro Puisi: Ketenagaan Nelangsa

 

senasib sesama nelangsa bila berkumpul sepuluh saja
ketenagaannya bisa luar biasa lebihi sejuta  senasib sesama
gembira karena sumber tenaganya beda, yang satu dari
keprihatinan sungkawa, sementara yang lain dari sumber
luberan sukacita yang bisa sebabkan terlena dari waspada

kini wabah derita hampiri semua merata tiada beda-bedakan
segala yang bikin beda;  semua dimasukinya melalui udara yang
bercampur percikan liur ludah kita, lebih-lebih bila kita suka tak henti bicara, 
terus bicara terus bicara terus tak berikan kesempatan bicara buat hatinya sendiri yang bicara,  
gantian bicara dengan mulutnya, tapi mulut terus bicara dan bicara hingga hati mengalah diam saja, 
diam saja lalu mulut hidung terbuka beradu terbuka  dengan lainnya, akhirnya wabah menimpa bersama; 
wabah berdendang di dalam tubuh-tubuh kita dan di dalam udara,  lalu mengkonserkan pilihan lagu-lagu derita

mestinya setelah sadar dari terlena kita lekas saling kumpulkan ketenagaan waspada
kumpulkan pula ketenagaan senasib sesama nelangsa dan menghimpun semua 
ketenagaan nelangsa itu tuk temukan sendiri jalan keluarnya; tidak mengulangi tunggu  
dicarikan dulu oleh pihak lainnya;  agar kita  tak semakin terlambat; 
wahai,  lihatlah betapa  mayat-mayat itu sudah mulai tak tertampung lagi di berbagai tempat; 
wajah-wajah sekarat itu lambat atau cepat mulai menyusul pucat!

 

(wabah, 2021)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline