Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Matematika dan Puisi

Diperbarui: 5 Juli 2021   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Matematika dan Puisi

matematika sering tak seiring jalan dengan puisi
tak semesra seperti hubungannya dengan ekonomi
matematika sering gemas pada puisi karena hanya
diperalat sebagai penghitung jumlah suku kata saja 

perbincangan matematika dan puisi sering tak selesai
puisi menggandakan maknanya tanpa angka yang pasti
sedangkan matematika hanya ingin satu tapi yang pasti
puisi menghilang pergi dengan tersenyum banyak arti

tidak hanya sampai disitu ketidakserasian hubungannya
mereka jalan sendiri-sendiri, puisi ke atas ke matahari
matematika diam menghitung derajad ketinggiannya
kedalaman makna puisi ditinggalkan tanpa prediksi

(the art of math, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline