Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Matematika dan Keikhlasan Hati

Diperbarui: 4 Juli 2021   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Matematika dan Keikhlasan Hati

selama ini matematika sudah kuanggap
sosok yang hidup seperti layaknya manusia
ia mampu meramal, mampu berbagi
ia juga mampu menggambarkan situasi
dan kondisi baik yang samar atau fuzzy
matematika juga seperti anak-anak yang senang
bermain-main dalam game theory maupun simulasi

intinya semua hal yang disukai atau tak disukai manusia,
matematika terus ikut-ikutan mengupayakan kemiripannya,
termasuk alam mega dimensi infra materi dan supra energi

Tapi ketika ia mulai ikut-ikutan main itung-itungan tentang
sudah berapa banyak sedekah derma zakat sumbangan ke orang lain,
matematika bisa menjadi sumber bencana keikhlasan hati

(the deadly math, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline