Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Tombol yang Ditekan

Diperbarui: 18 Juni 2021   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)


Tombol yang Ditekan


kalau kita mengikuti kedukaan
kalau kita mengikuti kesedihan
kerugian yang akan kita dapatkan
jiwa merana badan tak bertenaga
tidaklah enak di pandangan mata
mempengaruhi aura sekelilingnya
akankah kita terus larut selamanya

bila kehidupan ini boleh kita andaikan
seumpama tombol-tombol yang ditekan
akankah kita biarkan pihak lain yang menekan
ataukah justru kita setuju ikut-ikutan menekan
meski bukan tombol pilihan yang kita harapkan

jika kehidupan ini boleh kita andaikan sebagai
perjuangan menekan tombol kebahagiaan dan
upaya menahan selama mungkin kegembiraan
mengapa tombol kedukaan
tak segera kita lepaskan
mengapa tombol kesedihan
begitu lamanya
kita tahan
tahan

(opsi, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline