Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Berdesakan di Ruang Digital

Diperbarui: 16 Juni 2021   01:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Berdesakan di Ruang Digital


kalam bersliweran melewati portal-portal masuki bintik retina, jari, dan akal
mengangkuti semua ujaran, dan berbagai temuan kemajuan dari dalam jurnal
semua saling berdesakan bergesekan antara hoaks dan kabar baik kebenaran
berpendaran di ruang digital, diunduh dan diunggah kedalam media awan
jagad raya dikompresi selebar kuku bayi, milyaran warna dipancarkan
dari noktah-noktah piksel yang mampu memantulkan aneka citra diri

kita yang sedang hidup disini dan mendiang nenek moyang kita yang telah
lama mendahului kita, dapat dibangkitkan lagi lewat penambangan data
karena dengan prinsip hukum kekekalan fakta, meskipun semua
sudah berubah rupa dan tak kasat mata, akan tertangkap
oleh berbagai sensor dan lensa

semua tersimpan rapi di dalam energi dan massa
yang kekal tak kemana-mana dalam ruang virtual
yang dapat sangat cepat menyebar dimana-mana
secara viral

pada akhirnya semua itu bisa ditumpuk
dan akan menjadi saksi-saksi perbuatan kita
karena masa lalu, masa kini, dan masa depan kita
akan selalu dan terus mendisrupsi kemapanan kita
mendesakkan pesan-pesan kebijakan kepada kita,
bahwa sudah tidak ada tempat lagi bagi kita
untuk menyembunyikan segala jenis
ketidakbaikan-ketidakbaikan kita

(mindset, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline