Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Monolog 19: Rasa

Diperbarui: 10 Juni 2021   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Monolog 19: Rasa

 
Lantas, apa itu hakekat rasa ?
Anakku, hakekat rasa adalah tubuhmu, anakku. Dan hakekat rasa adalah kasunyatan, realitas garis, realitas jagadmu yang memunculkan suka dan duka, sedih dan bahagia, riang dan gelisah, siang dan malam, serta lahir dan mati.

Rasa-mu senantiasa akan mengikuti tubuhmu. Dan kadang menyesatkanmu. Dia akan sirna ketika engkau sudah bisa lukar bebondo-donya. Atau ketika tubuhmu sirna dimakan pembatas ruang-waktu jiwamu.

Anakku, renungkanlah lebih dalam setiap rasa yang melintas dalam tubuhmu, pikiranmu, dan kesadaranmu. Ingatlah, bahwa pikiranmu dan kesadaranmu itu masih bagian kata dari sebutan tubuhmu.

Anakku, cobalah engkau untuk senantiasa merenungkannya di setiap jengkal usiamu. Dan, ayah kira, sudah cukup pemahaman tentang hakekat rasa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline