Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

LAM

Diperbarui: 9 Juni 2021   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

LAM


ketika sampai diatas sebuah bukit
aku tiada engkau tiada
lenyap musna kemana
melintasi kegaiban menerobos mentari
mencari sinar pemusna segala hal
yang meniupkan gerak dan suara
menyusup pada ketiadaan menjadi ada
kutunggangi gelombang cahayamu
kupanggangi diriku dengan berjuta kali benturan
matahari melahapnya menjadi tiada
kembali terseokseok
meratap ke tepi
nyusuri kepurbaan
dari pusat gerak dan suara yang asing
melengking keras sekali
menyemburkan la illaha illallah
berkalikali seribu kali berjuta kali tak berhenti tak berhenti

dari atas sebuah bukit putih tembus cahaya
kegamangan dan getir bersatu dalam
suara suara suara.

(no-nonsense, 2021)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline