Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Keriput Raut Wariskan Ribut

Diperbarui: 22 Mei 2021   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

(keriput raut wariskan ribut)

rasa takut yang sama itupun masih sering bertemu semu takut
semakin samai takut samai nyawa licin kulit belut selimut
rada takut-takut kutunggui lupamu menghapusi lukaku
meminumkan demam  ke dalam mulut  rembulan
menggarami luapan laut melebarkan ceruk hujan
menelankan lupa lusa agar lahir hari yang sama
agar  kita bisa membuka-buka maha cintanya
persis seperti sekian tahun lalu
ketikaku melepasi lilitan tali
yang memerahkan
lingkar terindah
lehermu itu

engkau yang tak beribu tak berbapak
memolesi wajahmu tegak
selama sekian purnama telah mendongak
agar senyum sadismu nampak ramah cantik dan tak galak
sambil tangan kirimu terus memegangi deretan cermin
pecahkan kaca-kacanya
garisi keriput raut
goresi muka kalut
wariskan ribut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline