Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Di Dalam Duri Masih Ada Duri

Diperbarui: 19 Mei 2021   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

(di dalam duri masih ada duri)

setelah perjumpaanku  terjadi
engkau mengajak mandi di kali
airnya keruh pekat ilusi
dari muara sampai kesini

engkau tak biarkanku pulang kembali
minta berhenti di pusatnya arus mati

berputar-putar engkau di atas batu kali
bagai sedang belajar menari
sementaraku  tetap berada di tepi
panggilimu  dari  kejauhan sunyi

pada  sebuah rumah kosong
tak berpenghuni
engkau  buka semua jendelanya
menghadap ke mimpi

pada sejumlah musim yang telah pergi
engkau katakan akan terus menari
seabad penuh tanpa henti

pada selongsong laras  angin  sangsi
engkau arahkan hembusannya kemari

pada  cuaca yang rebah di lembah  
engkau lamunkan halimun kan tiba
di setiap jedanya dentum nadi
di setiap selanya tenunan hari
dan
engkau pun terus menari
sambil gumamkan bahasamu sendiri
yang maknanya tak bisaku mengerti:
di dalam duri masih ada duri
di dalamnya lagi masih  duri
paling terdalam juga duri
itu duri
menghujam dalam sekali
dalam sekali
itu duri
mu
kah
ini
?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline