Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Kenapa Kau Turut Saja

Diperbarui: 19 Mei 2021   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

(kenapa kau turut saja) 

alam berulanghari tanpa duplikasi
nampak sama tapi bedanya
sungguh jauh sekali

usia merontok gigi
menonjok tepi
panggung  reot bumi
gantian lahirkan mati
di tempat paling sunyi
tersembunyi
keluar masuk hati
keluarnya renta nyali
nelangsa sekali

dimana pintu masuknya
dimana pintu keluarnya

duh, kaujebak aku
kedalam pendapa
empat warna rupa

seribu  kurang  satu jendela
kemana arah membukanya
kenapa kutakbisa

tuk nemukanmu
kulewati ritual kunyahan sebelas bijih kopi
disembur kedalam lima jemari bunga kenanga
yang hijau segar menguning ini
akankah monolog rinduku
dapat larut bersahut ikut
kemana  saja langkah mu nuju
ke kayu palang pembuka pintu itu
susuhnya  swara dialog lawang aksaramu
disitukah tuanmu tulis resah kita
kenapa kau turut saja
seruan tuanmu menyudahi kita
sungguh tega tuanmu pisahkan kita

padahal ku tak henti menyebut
tak harap tuanmu yang menyahut
tapi cukup lambaian kenanganmu
yang kuharapkan menyambut
bukan tuanmu yang menyahut
biarlah tuanmu beringsut susut
menjauh ku tak takut
yang ku takutkan itu  
bila indah senyummu
tak kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline