(menara puisi)
tiga hari lagi dia mati, sembari sendoki tumpahan anggur
menunggu denting gema mantra lembar rapalan jamur
kau bersila di atas batu marmar
melipati menu kematian dari
irisan kepalan apel
mercu eiffel
kau juga berlari bawakan
pecahan lonceng gardu besi
menabuhi menara puisi yang
beraroma parfum sari melati
matahari yang romantis pun bersinar dawai disini
tanpa harus mendaki puncak sajak ziarahi melodi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI