Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

Menara Puisi

Diperbarui: 4 Mei 2021   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

(menara puisi)

tiga hari lagi dia mati,  sembari  sendoki tumpahan anggur
menunggu  denting gema mantra  lembar rapalan jamur
kau bersila di atas batu  marmar
melipati menu kematian dari
irisan kepalan  apel
mercu  eiffel

kau  juga berlari bawakan
pecahan lonceng  gardu besi
menabuhi menara puisi yang
beraroma parfum sari melati

matahari yang romantis pun bersinar dawai disini
tanpa harus mendaki puncak sajak  ziarahi melodi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline