(cangkang keajaiban)
engkau bersandar di punggung jalan yang sangat lengang
menunggu kepulangan masa kecilmu yang menghilang
membuang cangkang keajaiban
memisahkan kemustahilan
engkau bermain main di serambi paling kiri pikiran
makin senang menjumlahkan sekian persangkaan
makin kencang meneruskan sisa perhitungan
makin riang menutup ruang kemungkinan
dari akar yang engkau kira kenyataan
dari aneka ganjil genapnya bilangan
dari ruas ruas terakhir bilangan
dari lapangan alba aku mengundang mu kesini
agar gurau sejenak dengan keganjilan sunyi
dengan dia yang selalu tidak sembunyi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H