(lagu pemanggil api)
berawal dari kampung mahmud dan kerupuk segede kipas penganten,
kuisi dulu perutmu dengan ketan bersambal comro
agar kamu tak merajuk minta pulang kembali,
sebelum kita menghadap qodir
tapi selalu ada saja alasan untuk melewati sulaiman malam malam
agar sepi sungai menumbuhkan kebun bambu,
kemudian melubanginya menjadi seruling
alasanmu hanya satu, ingin menuliskan sebait lagu
aku ketawa, kembang api mu pun nyala!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI