Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Gejala Mulut Melebar

Diperbarui: 22 Oktober 2022   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Togog" -  Dokumentasi pribadi Besubroto

Mulut itu hiasan diri. Selalu ada musim untuk melebarkannya. Tentu diiringi dengan kibasan ekor di badannya.

Koleksi perkataan kotor pun digelontorkan. Maunya jadi provokator. Tak peduli dengan ungkapan kuna. Kecantikan dan ketampanan seseorang, ditentukan oleh struktur mulut. Seperti " manggis karengat" atau "nggula sak tumlik". Mulutnya indah bak buah manggis terbelah. Atau gula Jawa yang gempil sedikit.

Di jagad pewayangan ada tokoh Togog. Punakawan ini bermulut besar. Pasangannya Mbilung. Cerewetnya minta ampun. Walau bermulut "sak tumlik".

Pada dasarnya setiap orang bermulut satu. Tapi jika dimainkan, bisa menimbulkan berbagai kemungkinan seru. Benar berubah salah. Salah seolah benar. "Murah di mulut, berat di timbangan".

Itu merupakan pertanda resesi integritas. "Lathi lan pakerti nora nyawiji". Mulut mengatakan tidak, tetapi korupsi tetap marak . Pasti menolak, jika ada yang mengatakan norak. Mungkin sangat percaya, bahwa mereka malah dilindungi dewa.

Melebarkan mulut mungkin saja mengasyikkan. Apalagi jika sudah terbiasa menyebarkan kabar bohong di siang bolong.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline