Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Mengunduh Kesia-siaan

Diperbarui: 12 September 2022   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Besubroto

Pergantian musim berjalan secara alami. Tidak keras kaku seperti sifat batu. Masih tersisa ramah yang bergairah. Laksana berada di kedalaman samudera luas. Riak air bergelembung tapi tidak mudah pecah.

Saat berjumpa batu pun, bisa jadi bertemu hikmah. Sedikit bicara, siap berada di mana-mana. Di lereng kegersangan, masih bertahan ketulusan yang tak durhaka. Saat bangun tidur,  siap selalu dipeluk cuaca.

Tadi malam hujan. Jalanan sedikit menggenang. Saat merangkak ke siang, hawa panas maunya terus memanggang. Percuma bila masih ada batu yang ingin mengoleksi hangatnya musim. Karena panas bisa menghentikan ingin.

Semalam tidur pun terasa suwung. Pagi tersisa  "keduwung, getun mring lelakon kang wis kepungkur". Masih saja kita menyesali kejadian yang telah lalu. Terkadang insaf tapi terlambat. "Pancen bener, kedhuwung iku rasane kaya nguntal wedhung". 

Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna. Suatu saat akan terbukti, bahwa serampangan itu sama dengan mengunduh kesia-siaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline