Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Kopi Merindu Susu

Diperbarui: 9 September 2022   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Besubroto

Kopi hitam pandai menyembunyikan dendam. Jika diaduk dengan hati-hati, asap iri  kan pergi. Tinimbang  dendam kesumat, lalu bertingkah laku tidak terhormat.

Setelah  diaduk lalu disruput. Tiada bersisa karena tandas. Sedikit ampas, cukuplah untuk menghapus jejak bekas. Sejak berpisah seminggu lalu, inilah rasa sakit yang paling ganas.

Akan kubiarkan cangkir kopi itu. Siapa tahu diisi ilham untuk melupakanmu. Jika ketemu nanti, baru kan kucuci bersih kenangan lalu.

Sementara tak ingin minum kopi hitam dulu. Jika dicampur susu, barangkali warnanya jadi abu-abu. 

Pernah di suatu waktu, ada stori tentang kopi susu. Mata kita sekali-kali bertubrukan di antara warna putih susunya. Bibir cangkir pun tersipu-sipu. Kok kebetulan, di lokasi angkringan diguyur gerimis hujan. Dalam kenangan kopi susu, kita pernah basah kuyup jadian.

Kopi susu bertambah gurih jika diaduk dengan sendok rindu. Saat masih hangat, disruput tanpa ragu. Hati kopi dan rindu susu, terkesan sudah menyatu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline