Hujan mulai jarang. Tapi gerimis masih saja ada. Itu tak apa. Kita berkesempatan bergandeng tangan dengan suka ria.
Gerimis memicu ketenangan hati. Ia mampu menyatukan suasana berdua. Diiringi nada ritmis melankolis rerintiknya.
Ia hadir tanpa membedakan usia. Di usia senja pun, masih mampu menggairahkan hidup. Suasana hati tidak dibuat semakin redup.
Bersama di hari tua, bersliweran kemesraan kala muda. Hidup itu mirip rintik hujan. Jika diperhatikan sangatlah menawan. Memang benar adanya. "Urip iku kadya mimi lan mintuna". Dua menjadi satu. Sulit menjadi dua.
Romansa adalah ekspresi rona cinta. Geloranya tak lapuk dimakan usia. Sentimental pun menjadi kental. Meremajakan gelora rasa, seakan cinta tiada batasnya.
Riwayat dulu lalu dibawa-bawa. Suasana gerimis mendekatkan dekapan. Memoar itu bergetar. Hidup bersama di hari tua, alangkah indahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H