Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Menerawangi Nostalgia

Diperbarui: 20 Mei 2022   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri  -  Besubroto

Nostalgia lama, masih tertancap juga. Sulit dihapus, selalu dibawa-bawa. Kadang dijadikan khasanah, sering dibuang ke tempat sampah. 

Dalam lintasan kehidupan, selalu ada godaan. Goda dapat menjadi dosa, manakala gagal menolaknya. 

Entah itu penghalang atau kenangan, terasa seperti jatuh cinta lagi. Ada rasa, yang buta asal usulnya lagi. Bermain layang-layang mengulur benang peluang dan penghalang. Lebih banyak menggunakan tanda seru, agar lebih mengikat kau dan aku.

Berdua kita berjalan di pasir waktu. Menyeret kaki, malah kehilangan jejak hakiki. Dari ujung ke ujung, barangkali tertinggal kenang di sini.

Nostalgia adalah perasaaan rindu untuk bertemu. Bermacam rasa hati bertaut erat selalu. Dalam proses mengada, jejak hidup mesti lebih dihayati. "Supaya dadi ana, urip kudu dirasakake. Esse est percipi".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline