Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Jempol Itu Keren

Diperbarui: 18 Mei 2022   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri  -  Besubroto

Memberi pujian, sungguh berat nian. Lebih mudah kiranya, melakukan hujatan atau ujaran kebencian.

Jempol itu sekeluarga dengan telunjuk dan kelingking. Sebagai ibu jari, ia ditugasi untuk memberi apresiasi. Ini tugas berat, lebih sulit dibanding memuji diri sendiri.

Jempol itu keren. Membebaskan diri dari rasa tergadai. Semakin tulus dalam memuji, aura jempol makin bersinar murni. Jauh dari pemerah bibir, atau "abang-abang lambe", yang terkesan nyinyir. 

Jempol pun malang melintang sebagai kiat berdagang.

Jempol itu keren. Bebas lepas dari keadaan tergadai. Walau sudah berwujud manusia, kita masih harus belajar menjadi manusia. "Learn to be human". Bebas dari rasa tergadai. Pasrah tapi tetap perkasa, dalam segala cuaca.

Jempol itu keren. Tidaklah tamak seperti monster yang berkaki besi. Melahap bumi, menguras laut, tiada henti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline