Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Membangun Jembatan Kenang

Diperbarui: 13 Mei 2022   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo berjudul "The Bridge" karya Ehtasham Ul Haq - Bersumber dari twitter Abstract Natalija

Adakah jembatan kenang, saat kita tidak mengalaminya ? Pengalaman adalah guru terbaik juga. 

Di alam luas, kita belajar tanpa kelas. Terbang bebas, mampu melihat dari atas ke bawah. Kesannya seperti mozaik yang terhubung indah mewah. Terbukalah celah kesempatan, bukan hanya kumpulan kesempitan. Persepsi cara pandang pun tidak lagi berkaca mata kuda.

Hikmah dilahirkan di atas bumi, kita dituntun untuk berbuat baik dan benar. Lalu tercermin dalam keindahan jembatan kenang masing-masing orang. Silam, kini, dan masa depan dapat menuntun kehendak nafsu, ke arah sesuatu. Kita sebenarnya bisa memilih, kapan menghindar, dan kapan pula memburu.

Jembatan kenang, adalah jembatan makhluk rasional yang piawai mengelola konflik emosional. Biar tidak mirip kuda binal, yang "negar-negar" sangat emosional.

Adakah jembatan kenang, bila kita tidak pernah mengalaminya ? Dalam kubangan dosa warisan, masih ada waktu untuk membinarkan diri menjadi makhluk yang berarti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline