Rasa ini sering bergejolak resah. Datang sebagai riak, lambat laun berubah menjadi deburan ombak. Cobaan itu datang tanpa diundang.
Apakah itu kedukaan atau kemalangan. Kesedihan atau kesusahan. Jangan-jangan telanjur dicap sebagai penderitaan yang berkepanjangan.
Saat sedang tenang memancing ikan, perasaan pun berpeluang untuk diendapkan. Alternatif peluang lalu bermunculan. Membuka peluang untuk berpikir merdeka di hari kemudian.
Lentera berkerlip-kerlip saat bersama mau pun sendirian. Bisa jadi, sedang berupaya menguak rahasia terdalam. Mereka bisa saja mengatasnamakan kebenaran.
Agar cahaya mampu menyala tak padam, perlu ditopang oleh ketenangan yang dalam. Berperang menundukkan nafsu, menerjemahkan kehendak dari realita kehidupan.
Jika ingin mengabadi, mestilah melebihi keadaan terkini. "Kabeh kang langgeng iku ngluwihi kanyatan saiki. Praestant aeterna caducis".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H