Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Mengendapkan Pancingan Gejolak Rasa

Diperbarui: 24 April 2022   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo karya Laurence Miller  - Berdasar twitter Paloma Garcia

Rasa ini sering bergejolak resah. Datang sebagai riak, lambat laun berubah menjadi deburan ombak. Cobaan itu datang tanpa diundang.

Apakah itu kedukaan atau kemalangan. Kesedihan atau kesusahan. Jangan-jangan telanjur dicap sebagai penderitaan yang berkepanjangan.

Saat sedang tenang memancing ikan, perasaan pun berpeluang untuk diendapkan. Alternatif peluang lalu bermunculan. Membuka peluang untuk berpikir merdeka di hari kemudian.

Lentera berkerlip-kerlip saat bersama mau pun sendirian. Bisa jadi, sedang berupaya menguak rahasia terdalam. Mereka bisa saja mengatasnamakan kebenaran.  

Agar cahaya mampu menyala tak padam, perlu ditopang oleh ketenangan yang dalam. Berperang menundukkan nafsu, menerjemahkan kehendak dari realita kehidupan.

Jika ingin mengabadi, mestilah melebihi keadaan terkini. "Kabeh kang langgeng iku ngluwihi kanyatan saiki. Praestant aeterna caducis".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline