Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Bernyanyi di Kesunyian Hati

Diperbarui: 21 April 2022   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo karya Pierre Botte berjudul "The Song of Silence"  - Bersumber dari twitter Pierre Botte

Berdentinglah terus berdenting. Nyanyian sunyi ini sungguh berarti dan mengabadi.

Lagu itu lebih dihayati sebagai lagu kemanusiaan. Tidak pongah, seindah syair kemenangan.

Nyanyian sunyi, semoga menjadi harapan dan cikal bakal untuk perbuatan. "Fac et spera. Lakonana lan nduwea pangarep-arep."

Semoga denting lagumu mampu membedakan, mana keindahan dan mana keraguan.

Nyanyian sunyi, berdenting dari awal lagi. Cinta baru mengganti cinta lama. Dulu diingat, sekarang dilupa. Cinta lama sudah kadaluwarsa.

Nyanyian sunyi, terkadang sangat tepat. Tepat saat datang, dan tepat pula saat akan pergi. Entah kapan, akan kembali lagi.

Kala pertama dulu,  terasa canggung saat berjumpa. Ketidaksempurnaan dipandang sebagai kesempurnaan. Karena terlalu lugu, menjadi penyebab kita mudah tertipu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline