Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Bertepuk di Hiruk Pikuk

Diperbarui: 9 April 2022   04:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo karya Alan Schaller berjudul "Street View" -  Berdasar twitter Simplicity

Bertepuk-tepuk, di kesunyian alam, dentingkan hiruk. Kesendirian, seperti angin lelah, lirih berdesah. Hingga ke mana, ia nanti berlari, denyutnya pergi.

Lama merenung, namun bertambah bingung, syairnya dengung. Sedang mengambang, di atas pusarannya, berteman cinta.

Pagi di timur, memeluk kelembutan, embun berjemur. Sedang menyapa jiwa, lembut sekali, tidak terasa.

Apa memaksa hadir, angin semilir, hanyut menghilir. Lilitan lembut lemah, memicu gundah, membuta arah.

Mari berkontemplasi, sejenak saja, agar mengerti. Lalu menjadi rambu, saat menikung, di lintasanMu. Berhati-hati, melihat marka jalan, berharap aman.

Tanpa emosi, kendarai haiku, semakin syahdu. Suasana itulah, jernihkan pikir, segan berulah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline