Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Haru dan Kata Abu-abu

Diperbarui: 27 Maret 2022   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Grey Day" karya Vesa Pihanurmi  - Bersumber dari twitter Ksenija

Haru abu-abu, menghampiri gairah hari minggu. Selama masih mampu meniup jiwa, harapan pun berpijar. Terpanggil tanpa memilih, jika mengajak mulia, disambut riang ria.

Semua saja. Dari orang biasa hingga para pesohor ternama. Tak lagi disekat oleh tanda jasa. Itu hanyalah pengakuan antar manusia saja.

Haru abu-abu, menghampiri hari minggu. Senantiasa membuntuti, ke mana pun hendak pergi.

Di kala hendak berbohong, harus terampil beromong kosong. Ingatan lalu, wajib  dikuatkan. Agar kebohongannya tidak terbongkar dengan cepat. "Goroh kuwi kudu kuwat pangeling-elinge". Kalau lemah ingatan, akan segera terbongkar dustanya. Ujungnya lalu tidak dipercaya lagi. "Mendacem memorem esse oportere".

Kata pun sangat mungkin menjadi abu-abu. Tidak begitu gelap, tapi juga tidak terlalu terang. Jika dijadikan area permainan, batasnya sangat mungkin dikaburkan. 

Perilaku abu-abu, penyebab hidup semakin licin "lunyu". Ibarat belut, jika ditangkap tangan, selalu mudah lepas "mrucut".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline