Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Bunga yang Suka Sendirian, Justru Menawan

Diperbarui: 20 Maret 2022   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Besubroto

Jika sendirian, lisan terkesan mirip bunga, apalagi setelah hujan. Ia mengatup ke bawah, mengendapkan segala rasa, sejenak mengistirahatkan resah. Masih lumayan, ada yang mampu membesut jiwa, untuk tampil kentara.

Di ujung daun, masih tersisa embun. Menjadi latar dari sisa bunga, yang dulu indahnya tak pernah resah. Hujan jarang sekali ikhlas enyah, karena asyik menyuburkan bumi.

Hujan di siang, lebih terkesan mencekam. Menggantung dekat ke bumi. Jika warna menjadi abu-abu, itu pertanda air hujan telah dimuntahkan.

Jika sudah begitu, alam lega terdiam. Resah pun melarut, tepian berangsur hilang.

Perasaan kadang mengalahkan pikiran. Di saat yang sering tidak terduga itu, cemburu malah membara, membayangkan sesuatu yang tidak perlu.

Sebenarnya ada keinginan untuk menjadi individu yang sulit untuk dibagi. Karena unik, yang terpendam justru kekhasan, yang sulit dicari penggantinya.

Kesendirian itu terkadang lebih menawan. Apalagi jika dipandang sehabis hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline