Kita suka berpesta, makan bersama, mahal harganya. Cium aroma, rempah segala arah, bangkit selera. Hidup adalah makan, yang memanjakan, melintas zaman.
Berobjek makan, tersaji bergantian, rangsang selera. Sepiring menu, berubah jadi penting, dan terus mau.
Kesan berkekuatan, mampu menyihir, rasa dan pikir.
Hidup adalah makan, yang memanjakan, melintas zaman. Saat emotif, kita pasti berburu, ke mana itu.
Indera pun menangkap, makan dikecap, kangen menancap. Hanyalah makan, dan makan lagi, entah sampai kapan.
Malam ini kroncongan, lapar sekali, cari angkringan. Lama di situ, sambil mengenang cinta, yang sudah bau.
Makan terlalu lahap, duka pun tetap, meratap-ratap. Menguntit terus, di dalam kelezatan, yang memabukkan.
"Hiduplah untuk makan", hanyalah slogan, menjerumuskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H