Kata itu gelembung, ringan dan terbang, sesuka hati. Sepanjang masa, jadi polemik, tentang eksistensinya. Gelembung kata, berharga mahal, penyebab hilang akal.
Setiap hari, sarapan pagi, dengan info yang basi. Tidak mengapa, akan menyehatkannya, sepanjang masa. Terbawa mimpi, agar tak jadi basi, dipercayai.
Kata itu gelembung, membuat bingung, tanpa merenung. Berpasrah saja, malas untuk berpikir, habis tenaga. Bak doa hujan, peram di rongga batu, abad berlalu.
Kata itu gelembung, perlu diisi, agar tak bingung. Seperti "enthung", tak tahu arah, berjalan goyah.
Benar dan bajik, tentulah baik, tanda tambah usia. Tak "anut grubyug", ke sana dan ke mari, tak menghayati.
Kata itu gelembung, biar terkesan agung, padahal bingung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H