Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Meliuk-liuklah Selagi Bisa

Diperbarui: 17 Januari 2022   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ewa Saj"  -  Literatura-rte

Hidup yang lentur, meliuk-liuk saja, selagi bisa. Anggap menari, beradaptasi, goyang gerakan bumi.

Tidak teratur, kadang diterpa angin, diguyur hujan. Angan pun basah kuyup, dingin mendekam.

Kini ku ingin debur, hidup monoton, sangat teratur. Hari yang rutin, dari pagi ke malam, nir perubahan.

Terkadang meliuklah, saat bergoyang, raga pun riang. Rimbun tersibak, daun menari kecak, terkesan rancak. Jari angan-angannya, kadang ke kiri, kadang ke kanan. Gelap dan terang, menyapa bergantian, ramah menawan.

Meliuk itu seni, tenteram hati, menepis sepi. Bunga tersenyum, lebar di kulum, ada kawan setia. Di alam bebas, gerak tarian massal, tiada batas.

Hidup yang lentur, meliuk-liuk saja, selagi bisa. Pasti berguna, seperti alam raya, ciptaan Maha.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline