Sepi bukanlah mati, tetapi hening, enggan berpaling. Sepi memanglah lengang, tiada orang, memedulikan. "Sirep tan ana karep", kurangi ingin, kurangi bising.
Diam bukanlah "ayem", asa melempem, hatinya kosong. Jadi pengamat, asah naluri cermat, tujuan hebat.
Sepi bersunyi-sunyi, endapkan rasa, kuat kendali. Semakin jelas, sasaran yang dituju, cermat selalu.
Apakah sepi ? seperti patah hati, berkali-kali. Ditinggal pergi, tuna emosi, cari pengganti.
Berintrospeksi, mawas dirilah, padamkan api. Barangkali bersalah, karena tingkah, keterlaluan.
Berlanjut "mawas wuri", mungkin bersalah, tanpa sengaja. Berkata-kata, menyakitkan hatinya, hati terluka.
Apakah sepi? itu bukan hukuman, tapi ganjaran. Bertambah tahu diri, hargai orang, tak mudah berang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H