Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Kelam yang Disembunyikan

Diperbarui: 5 Desember 2021   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bulat Lingkaran di kelam"  - dokpri  besubroto

Dalam pancaran riuh warna, marahmu mau dominan sendiri. Mengelabui pola, hingga tak paham asal usulnya. 

Mungkin hanya perasaan sesaat. Namun untuk menelusurinya hati menjadi bertambah penat. 

Segala sesuatu mesti didalami. Kenapa begini, tidak begitu. Kenapa tersisa bara, kenapa belum padam sempurna.

Jika ada angin lewat, abu itu bersatu dengan debu. Arang sekamnya bisa dilacak, dulu pernah suatu saat terbakar api marah. Banyak korban terjebak parah.

Merah api di kepung hangus hitam, mungkin masih mampu membuat lingkaran. Bersahaja saja. Tanda bahwa dahulu lingkaran itu pernah utuh adanya.

Marah itu ibarat dijilat api. Pelan tapi pasti, berkobar tak terkendali. Telinga merah. Menjilat mulut, mengaburkan mata. Kata-kata tinggal abu arangnya.

Ah sudahlah. Pasti semua pernah marah. Kebanyakan itu sudah menjadi khasanah silam. Sisi kelam itu disembunyikan, sebagai gelapnya bulan. Kita  hanya mengagumi sisi terang sang bulan saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline