Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Sedih Sedang Memburu Perih

Diperbarui: 23 Oktober 2021   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta nan leluasa, selalu ada, jika diminta. Hadir saat khawatir, menawar getir, suka membanjir. Selalu siap, saat tergagap-gagap, melolong cepat.

Aku bersyukur, menemukannya, hari-hari ceria. Tak ingin dia, kecewa berat, karna ku kurang hormat.

Sayang di sayang, dia sering melupa, dulu-dulunya. Aneh sekali, aku menggebu-gebu, dia mendingin. Seperti kain pudar, tidak menarik, sama sekali.

Hatimu bolong, seperti ruang kosong, sepi melompong. Sedangkan aku, tetap seperti dulu, mengharap kamu.

Sepi kubunuh, pelan-pelan sekali, tapi tak mampu. Kamu kok datang lagi, kosong matamu, buta hatimu.

Gayamu polos, tanya ini dan itu, membunuh waktu. Jika terdiam, matamu tajam, seakan ingin terkam.

Kamu aneh sekali, semakin sedih, suka di hati. Lha kok begitu, senang derita orang, bertubi-tubi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline