Setiap pagi disaput kabut, dikepung Bukitbarisan. Lembahnya curam, cuaca dingin nian. Ngarai Sianok bibirnya sepi.
Senja hari, bertabur melankoli. Jingga senja menggagahkan Singgalang dan Merapi.
Aku kangen: gulai tunjang, ayam pop, itiak lado ijau, dendeng, dan belut goreng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H