Ontran-ontran dan obong-obong, bersaudara. Tujuannya membuat gara-gara awal penyebab huru hara. Api kerusuhan dimulai dari api skala kecil dahulu. "Ontran-ontran kuwi gegeran, supaya ana perkara sing njalari rame".
Sejarah versi Belanda menulis, bahwa Pangeran Diponegoro adalah tokoh ontran-ontran. Sementara itu kita menyebutnya sebagai pahlawan. Ia kemudian ditangkap dan dibuang hingga akhir hayatnya.
Pembuat ontran-ontran juga memilih pengantin yang semakin beraneka ragam. Dari orang yang sudah tua, hingga anak ingusan. Sedang aktor intelektualnya berubah fungsi sebagai pendana yang tidak kelihatan.
Ontran-ontran tak akan punah. Selama masih ada kepentingan, sikap terjelek pun akan menjadi pilihan.
Di setiap zaman, pasti akan terjadi ontran-ontran. Api akan terus mencoba menyulut kerontang kayu kering, agar mudah dibakar. Seperti kiasan Jawa : "Geni munggeng kayu", yang menengarai bahwa ontran-ontran itu abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H