Lihat ke Halaman Asli

Parkir Pasar Jaya Makin Amburadul

Diperbarui: 25 Agustus 2016   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Jakarta, Pengelolaan parkir disejumlah pasar milik PD Pasar Jaya yang diambil alih Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta ternyata makin amburadul. Tidak ada gardu, komputer, CCTV, rambu serta perlengkapan sarana parkir lainnya, sebagaimana janji muluk Kepala Unit Perparkiran Dishubtrans, Tiodor Sianturi.

Parahnya anak buah Tiodor dilapangan memeras keringat para jukir secara tidak manusiawi. Para jukir dipaksa bekerja rata – rata 12 jam sehari, yakni dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore, dengan honor Rp 75-100 ribu perhari.

Akibat perlakuan ini, puluhan jukir di pasar Sunan Giri, Cempaka Putih, Mede, Pramuka dan Tanah Abang mengundurkan diri. Akibat kekurangan jukir, anak buah Tiodor kelabakan, mereka dengan seenaknya merekrut para preman menjadi jukir dadakan. Buntutnya pengelolaan parkir jadi amburadul akibat SDM yang minin dan miskin sarana dan prasarana.

Selain itu pengetrapan tarif parkir mall telah mengundang protes pedagang dan menurunnya pengunjung.

Sementara itu Paguyuban Pengelola Parkir Pasar Jaya, kemarin kembali mendatangi Kepala Dishubtrans DKI, Andri Yansah. Mereka menagih janji Andri untuk menyelesaikan carut marut perparkiran pasar jaya. Irfan Yanuar pengurus paguyuban menuntut janji Andri yang katanya akan melaporkan masalah ini ke gubernur Ahok..”Sudah dua minggu kami menunggu, tapi belum ada jawaban.Kadishub sepertinya tidak serius. Padahal ini adalah masalah perut”, ujar Irfan.

H. Narim anggota paguyuban mengancam akan melakukan demo besar besaran jika sampai minggu depan belum juga ada penyelesaian. “Biar Ahok tahu bahwa kebijakannya di plintir dibawah.” tandasnya.

Menyoroti peran Dsihubtrans DKI dan caruk maruknya Perpakiran, Anggota DPRD DKI komisi B Prabowo Soenirman menyayangkan sikap Dishubtran dan Unit Perparkiran yg dianggapnya Asal Bapak Senang (ABS), terkait pengambil alihan pengelolaan parkir Pasar Jaya. ” Perda 5 tahun 2012 tidak kuat dijadikan dasar. Karena tidak mengatur sarana milik PD Pasar Jaya”, ujar Prabowo yang mantan Dirut di perusahaan milik pemda tersebut.

Dishubtrans ujar Prabowo, nafsu besar tenaga kurang. Dari laporan masyarakat yang masuk ke Dewan, pengelolaan parkir 15 pasar yang mereka ambil alih, ternyata tidak lebih baik dari sebelumnya. Prabowo berjanji akan mengangkat masalah ini dalam rapat kerja dengan Dishubtrans hari ini. “Jangan demi Ahok semua cara di halalkan. Sementara Perda seenaknya di tabrak”, tandasnya. (Ist)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline