Lihat ke Halaman Asli

Sosok Juliana Wahid Diharapkan Bela Hak-hak Kaum Hawa Dalam Bermasyarakat dan Berbangsa

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13917043671373756188

Tangsel – Tak lama lagi pesta demokrasi Pemilu akan digelar. Meski  tinggal menghitung hari, tapi ironisnya masih  terselip keprihatinan atas fenomena banyaknya golput di Indonesia. Kondisi seperti  ini  tentunya tidak bisa dibiarkan. Karena, suara rakyat yang memiliki  hak pilih  sangat dibutuhkan untuk menentukan pemimpin masa depan bangsa. Yang mana  untuk 5 tahun kedepan, seorang sosok pemimpin sangat ditentukan oleh pilihan rakyat. Pemimpin yang diinginkan  rakyat  dengan keteria sebagai berikut, mempunyai integritas, kapasitas, kapabilitas dan akseptabilitas. Hal ini diungkapkan Dr Amirsyah Tambunan Wakil Sekjen MUI Pusat  di sela sela rapat Kegiatan Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), di kawasan  pertokoan Jl ciputat Raya, Kamis (6/02). Pada acara itu Amirsyah Tambunan yang  Juga Ketua  Dewan Pimpinan Asosiasi Dosen Indonesia didampingi Hj. Juliana Wahid, SE. MPd yang juga merupakan bendahara ADI  salah satu caleg Gerindra dari dapil 5 Jabar Kab Bogor No. urut 7,  menyerukan sesuai kreteria tersebut, agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada tanggal 9 April 2014 mendatang, serunya. “Kenapa mesti memilih pemimpin  ?  1.  Karena wajib dilakukan, 2.  Karena tujuaannya untuk  menegakkan Imamah dan imaroh, 3. Jika rakyat tidak memilih akan menimbulkan mudarat yang banyak. Yakni. tidak adanya kepemimpinan yang legitimet,” tegas Amirsyah. Kepada Juliana Wahid, Amirsyah berpesan agar kelak jika menjadi anggota legislatif tidak melupakan amanah masyarakat. Selain itu  agar tetap  melakukan kegiatan yang kelak  akan diemban oleh Juliana Wahid.  Yang mana  selama ini menekuni bidang usaha, sosial, dan pendidikan. Pada kesempatan yang sama, Wasekjen MUI ini secara pribadi  mendukung, dan sekaligus meminta  Hj. Juliana Wahid maju sebagai caleg. Karena, figur wanita nantinya diharapkan  sebagai  pembela hak – hak kaum hawa dalam bermasyarakat dan berbangsa. Caleg wanita itu harus mandiri, berjiwa sosial dan berempati kepada masyarakat. Nah, figur tersebut  Insya Allah ada dalam diri Juliana Wahid, terangnya. (Bmb/titin)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline