Lihat ke Halaman Asli

bambang riyadi

Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

Ketika Suara Pemilih Gagal: Mengatasi Kesehatan Mental Pasca Kekalahan Politik

Diperbarui: 1 Oktober 2024   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photos by ra2studio in depositphotos.com

Pendahuluan

Kesehatan mental dalam politik sering kali diabaikan, padahal memiliki peran yang sangat penting. Kekalahan dalam kontestasi politik seperti Pilkada 2024 dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan mental kader partai maupun individu. Artikel ini bertujuan memberikan panduan bagi partai dan kader dalam menghadapi kekalahan di Pilkada 2024, serta menekankan pentingnya kesehatan mental dalam politik.

Dampak Kekalahan dalam Kontestasi Pilkada

Dampak Emosional

Kekalahan dalam Pilkada bisa memicu berbagai reaksi emosional seperti rasa kecewa, frustrasi, dan stres. Ini adalah reaksi alami yang perlu dikenali dan dikelola dengan baik. 

Dr. Anisa, seorang psikolog klinis, menyatakan, "Kesehatan mental merupakan fondasi bagi keberhasilan dalam politik; kader yang sehat secara mental akan lebih siap menghadapi tantangan dan kegagalan dengan positif."

Dampak pada Harga Diri dan Motivasi

Kekalahan dapat mempengaruhi harga diri dan motivasi seseorang. Kader partai mungkin merasa kurang berharga dan kehilangan semangat untuk terus berjuang. 

Menurut Prof. Budi, pakar kesehatan masyarakat, "Partai politik memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan yang mendukung kesehatan mental kader, yang pada gilirannya akan memperkuat partai secara keseluruhan."

Dampak Sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline